Annyeong~ ini adalah
FF pertama saya.. yang saya buat berdasarkan khayalan-khayalan saya yang
terlalu tinggi tentang Lee Donghae.. namanya masih Author baru jadi masih
banyak kesalahan dalam membuat ceritanya kurang menarik..
Don’t Copy
or Don’t paste, this FF and all cast is my Mine… #LirikDonghaeOppa ^-^
Cerita ini
hanya khayalan Author saja, jika ada kesamaan tokoh, alur, ataupun lainnya
Author tidak mengetahui apapun, karna ini adalah ide saya sendiri..
HAPPY
READING don’t forget RCL! No RCL Ddangko melayang XD..
~…Story is Begin…~
Senja tengah mengarak jingga, sekumpulan merpati masih enggan
mengepakkan sayapnya pergi dari peraduan kelam seakan mereka tengah merasakan
ada keberadaban lain bersamanya. Tak jauh dari kumpulan merpati di taman kota
itu tampaklah seorang gadis masih termangu mananti seseorang yang entah kapan
menghampirinya, meski hari sudah semakin dingin membelai kulit putihnya.
“kenapa dia
lama sekali..” gadis itu mulai angkat bicara, sesekali terus memperhatikan
suasana kota yang sudah cukup lengah ketika menjelang malam.
Waktu sudah menunjukan pukul delapan malam tapi seseorang
yang tengah di nantikan gadis itu masih belum menampakkan sosoknya, gadis
berkawakan tinggi itu mulai sedikit menggigil karna dinginnya malam yang mencekat
serta suasana taman yang memang sudah begitu sepi, ia berfikir untuk
meninggalkan taman itu dari pada harus mati kedinginan disana
“Hyorin-ah!” pekik
seorang namja tegap yang tengah
berlari kecil ke arah gadis yang bernama Hyorin itu. “kenapa lama sekali?? Aku
hampir mati kedinginan disini?” protes gadis itu geram.
“mianhae, tadi aku ada urusan bersama hyung-ku..”
“baiklah,
lalu ada apa kau menyuruhku untuk menunggu di sini? Kau tau, sejak tadi aku
seperti orang bodoh menunggumu di sini..” sambung Hyorin masih dengan raut
kesal di wajah cantiknya, tiba-tiba namja
itu menatapnya mendadak sayu seperti ada yang ia sembunyikan dari
kekasihnya itu.
“aku ingin
kita mengakhiri hubungan kita selama ini Hyorin…” katanya pelan, Hyorin hanya
mampu membelalakkan kedua bola matanya ia sungguh tak percaya jika hanya ucapan
itu yang akan ia dengar setelah berjam-jam ia menunggu bagaikan gadis bodoh
hanya untuk merasakan kata yang begitu pahit di pikirannya dari kekasihnya itu.
“ji..jinjja? kau tidak sedang bercanda
kan Donghae oppa??” Tanya Hyorin
ragu, namun ia masih kuat untuk menahan air matanya yang mungkin setiap waktu
akan terjun bebas begitu mendengar penjelasan Donghae selanjutnya.
“mi..mianhae Hyorin-ah, aku tau ini bodoh! Tapi aku sudah memikirkan semua ini
baik-baik, kita selesaikan saja hubungan kita..” Donghae menatap sendu yeoja yang sudah sah menjadi mantan
kekasihnya itu begitu lekat. Seakan ingin menyalurkan apa yang tengah namja itu pikirkan kepada Hyorin.
Sedangkan Hyorin masih enggan untuk menatap namja tampan itu, ia sedikit terisak
entah kenapa ia menangis padahal ia sudah menahan semua air matanya untuk tidak
terjatuh tapi percuma Hyorin adalah seorang wanita yang berhati lembut ia
takkan rela melepas begitu saja namja yang
sudah menjadi sebagian hidupnya tanpa alasan yang jelas dari bibir namja itu.
“aku
menunggumu hampir berjam-jam di sini dan hampir mati kedinginan hanya untuk
melihatmu, tapi yang kudapat setelah melihatmu hanya ini?? Keputusan yang kau
lontarkan kepadaku dengan begitu singkat?! Apa kau tidak berfikir hanya orang
bodoh yang akan menunggu seseorang di bawah salju turun dengan lebatnya
sedangkan kau?! Aku begitu kecewa padamu oppa,
jika kau ingin kita putus baiklah aku menerima keputusanmu itu..” Hyorin
kembali terisak, kali ini bukan hanya isakkan sedih melainkan perasaan kecewa
dan amarah yang ingin ia hempaskan begitu saja terbawa angin malam.
Hyorin mulai
angkat kaki dari hadapan mantan kekasihnya itu, ia tidak memperdulikan lagi apa
yang akan diucapkan oleh namja itu
kepadanya, hatinya sudah begitu sakit untuk terus mendengar semua penjelasan
dari bibir manisnya itu.
“Hyorin-ah! Kumohon dengarkan penjelasanku
dulu…” pekik Donghae yang ingin mencegah langkah Hyorin, namun apa daya Hyorin
sudah terlalu membencinya kali ini.
***********
Semenjak kejadian itu, Hyorin berfikir untuk membuang jauh
semua kenangan kelamnya bersama Donghae semua harapan yang sudah ia bayangkan
sejak lama telah hancur begitu saja hanya karna keputusan singkat yang di
lontarkan begitu saja oleh Donghae. Hyorin enggan mengumbar semua masa indahnya
dulu seakan namja itu menganggap
Hyorin hanya sebagai penghibur sejenaknya lalu di lepaskan begitu saja tanpa
alasan yang mampu membuatnya percaya karna apa ia melepaskan Hyorin dengan
semaunya tanpa memperhatikan ada yang terluka di saat yang sama.
Jika aku bukanlah kebahagianmu?
Kenapa kau mengatakan kau menyukaiku, dengan akhrinya kau meninggalkanku begitu
saja…
“Hyorin-ah? Hari ini kau ada acara??”
“tidak ada!
Memangnya ada apa Hyemi-ah?! Aku
tidak ingin keluar rumah saat ini..” sahut Hyorin sedikit cuek, tampak jelas
kedua matanya masih membengkak karna semalam ia terus menangisi namja bodoh itu.
“Hyorin-ah kau itu kenapa? Sejak semalam kau
selalu menolak ajakkanku, apa semua itu karna Donghae oppa yang memutuskanmu?? Ayolah jangan seperti itu terus..” Hyemi
terus membujuk sahabat semasa kecilnya itu begitu lembut, karna ia sudah
mengerti bagaimana sifat Hyorin jika sedang patah hati seperti ini.
“kau jangan
membujukku seperti anak kecil begitu, aku tidak suka melihat tampang sok imutmu
yang membuatku ingin ke toilet..” ejek Hyorin pada yeoja yang malah menatapnya begitu kesal.
“iishh! Paboyaa Hyorin-ah jangan seperti ini terus, apa susahnya melupakan namja yang sudah memutuskanmu itu??”
“kau pikir
itu mudah? Aku mencintainya untuk waktu yang begitu lama, sedangkan dia? Dia
mengakhiri semuanya dengan begitu cepat apa sanggup aku langsung melupakannya?
Sudahlah jangan menggangguku..” Hyorin beranjak pergi ke dalam kamarnya, dengan
meninggalkan begitu saja gadis berparas tak kala cantiknya dengan Hyorin.
“mianhae Hyorin-ah jika aku telah membuat harapanmu hancur dengan Donghae oppa..” gumam Hyemi seraya menatap nanar
raga Hyorin yang telah menghilang di balik pintu kamarnya.
**********
Beberapa Bulan Kemudian…
Sifat Hyemi tampak semakin berubah semenjak ia menceritakan
jika ia telah memiliki seorang kekasih yang begitu mencintainya kepada Hyorin,
dan hal itu juga semakin membuat Hyorin bahagia karna sahabat semasa kecilnya
itu pasti tidak akan merebut apa yang ia miliki lagi nantinya. Hyorin pernah
berencana untuk membenci Hyemi lalu meninggalkannya begitu saja bersama kedua
orangtuanya di London namun sikap Hyemi yang selalu kekanak-kanakan mampu
meluluhkan perasaan kedua orangtua Hyorin untuk menyuruhnya ikut ke Seoul dan
tinggal bersama disana.
Hyemi adalah gadis kecil yang sempat diangkat sebagai anak
oleh kedua orangtua Hyorin, karna Hyemi merupakan anak dari almarhum teman ayah
Hyorin dulu jadi ia mengangkatnya sebagai putrinya.Namun semakin lama Hyemi malah ingin
menyingkirkan Hyorin dari hidup keluarganya dan Hyemi ingin merampas semua
kebahagian yang dimiliki Hyorin meski begitu Hyorin masih tetap bersabar
menangani semua kelicikkan Hyemi hingga sekarang ini.
“hmm,
kenalkan aku pada kekasihmu itu Hyemi-ah?”
ujar Hyorin antusias, sedangkan Hyemi hanya membalasnya dengan tatapan bingung
dan panic untuk menjawab pertanyaan Hyorin
“aaa~ i..itu
masih rahasiaku, nanti kau juga tau kok!” dustanya, Hyorin hanya mengernyitkan
alisnya sekilas sesekali menatap aneh sahabatnya itu. “ayolah! Beri tau aku..”
bujuk Hyorin dengan memperagakan bagaimana gaya Hyemi saat membujuknya ketika
sedih.
“itu gaya
bujukkanku kau tidak boleh mencurinya dariku! Hmm, kalau rahasia ya rahasia
Hyorin-ah!”
“baiklah
kalau gitu! Aku tidak memaksamu kok untuk menceritakannya..” Hyorin tampak
kesal dengan sifat keras kepala Hyemi yang tak ingin hilang dari hidupnya itu,
bahkan dia terlalu egois untuk memberitahu hal pribadinya pada sahabatnya,
sedangkan jika ia ingin mengetahui rahasia Hyorin ia akan terus mendesaknya
hingga ia mau mengatakannya dengan jujur.
**********
At Nami Island, Seoul
(Musim Semi)
Hyorin melangkahkan kakinya berat, menyusuri setiap letak
tempat yang ada di tempat terindah di kota Seoul ini. Matanya masih terus
menangkap bayangan semua orang yang sedang berkunjung ke tempat yang sama lebih
tepatnya para pasangan yang sedang jatuh cinta. Lagi-lagi memorinya kembali
berputar ketika Donghae mengajaknya berkencang bersama di tempat ini saat musim
semi tahun lalu, ucapan manis miliknya dulu mampu menghipnotis setiap gadis
yang akan mendengarnya tak terkecuali Hyorin.
Musim semi kembali datang di tahun ini, itu berarti jika
Hyorin masih menjadi kekasih Donghae hubungan cinta mereka sudah terjalin
selama lima tahun, jalinan cinta yang begitu lama sekali bukan?! Namun
bayang-bayang hubungan yang terjalin sangat lama kandas begitu saja tanpa
alasan yang masih membuat Hyorin gelisah untuk mengetahuinya.
“mereka
romantis sekali..” gumam Hyorin seraya menempatkan dirinya tepat di bangku kayu
di bawah pohon cherry blossom yang
berguguran bebas, lalu mengedarkan pandangannya kembali ke arah semua
pengunjung yang ada di sana.
Tiba-tiba tatapannya terhenti begitu saja saat menatap kedua
sejoli tengah bermesraan begitu dekatnya tanpa memperhatikan ada yang mengenali
mereka di sana. “Hyemi? Donghae oppa?
Ke..kenapa mereka disini?” Hyorin mulai kelagapan saat mengetahui jika ternyata
namja yang sering di ceritakan Hyemi
sahabatnya adalah Donghae yang merupakan mantan kekasihnya dulu. Jadi ini yang namja itu maksud sebagai alasan
memutuskan jalinan cinta mereka dulu.
Hyemi sudah merebut kebahagiaannya lagi darinya, kali ini
bukanlah barang pribadinya melainkan sebagian dari hidupnya Hyorin sungguh tak
percaya jika Hyemi akan sepicik ini pada sahabatnya sendiri, padahal ia sudah
menadapatkan apa yang Hyemi inginkan sejak ia kecil dari Hyorin namun kenapa
Hyemi masih belum puas dengan semua sifat kekanak-kanakannya itu.
Dengan amarah yang sudah di ambang pintu, akhirnya Hyorin
mulai mendekati kedua sejoli yang tengah bermesraan itu. kali ini mereka sudah
kelewatan, perasaan Hyorin tidak ingin dipermainkan lagi oleh kemunafikan
sahabat kecilnya itu, air matanya Hyorin sudah mengalir jelas dipipi merah
mudanya ia tak menduga jika hidupnya akan seperti ini, dihianati dan dilukai
oleh cinta dan sahabatnya sendiri.
“betapa romantisnya kalian, disaat orang lain tengah terluka
memikirkan cinta yang tengah mendustainya selama ini, dihianati oleh sahabat
masa kecilnya begitu saja, miris sekali hidup menjadi gadis sepertiku… terluka
di atas kebahagiaan cinta dan sahabatseperti kalian..” Hyorin sedikit mengejutkan kedua sejoli itu, sedangkan
mereka hanya menatap tak percaya akan kehadiran Hyorin yang begitu tiba-tiba di
hadapan mereka, sesekali menyeka tetesan air mata di pelupuk mata indahnya
“Hyo..Hyorin-ah! Kau sedang apa disini??” Tanya Hyemi
panik, Hyorin hanya tersenyum kecut ke arah gadis itu. “Hyorin-ah! Aku bisa menjelaskan semua ini..”
sambung Donghae yang tak kala paniknya dari Hyemi namun lagi-lagi hanya dibalas
senyuman kecut dari gadis berpostur tinggi itu.
“kebetulan
aku sedang berjalan-jalan di tempat ini, dan aku tidak perlu penjelasan dari
kalian karna aku sudah mengerti semua drama konyol yang kalian perankan di
belakangku, aku sudah curiga atas semua ini Hyemi! Kau, ternyata ini namja yang begitu mencintaimu?? Tampan
sekali dia?? Tapi aku rasa laki-laki ini tidak pantas untuk menjadi milik gadis
munafik sepertimu Hyemi..” Hyorin meninggikan suaranya, masih dengan nada
meremehkan pasangan tersebut jika dari awal Hyorin sudah mengetahui permainan
konyol sahabatnya ini pasti Hyorin akan memutuskan untuk meninggalkan saja kota
ini beserta sahabat memalukannya itu.
“munafik kau
bilang?? Seharusnya aku yang mengucapkannya padamu!” sahut Hyemi tak kalah
sengitnya, sedangkan Donghae hanya menatap panic bercampur heran dengan kedua
gadis di hadapannya itu.
Hyorin melemparkan senyum pahitnya ke arah gadis manis di
hadapannya itu, “untukku? Apa kau tidak punya hati Hyemi ataukah hatimu sudah
hilang di makan kebohonganmu selama ini?? Seharusnya kau menyesal karna telah
mengkhianati sahabatmu sendiri tapi aku baru sadar ternyata hatimu bagaikan
batu..”
“menyesal?! Untuk apa aku menyesal, aku melakukan semua ini
karna aku iri denganmu Hyorin.. AKU IRI DENGAN HIDUPMU!! Hatiku memang keras,
tapi hal itu tak membuatmu menyadari kan? Kalau aku ingin seperti dirimu..”
Hyemi memekik cukup keras, hingga membuat seluruh pengunjung menoleh ke
arahnya, Hyorin hanya tertegun sesaat mendengar ucapan Hyemi yang sangat
menyayat perasaan kecilnya, dia hanya iri dengan Hyorin jadi karna itulah dia
melakukan semua kelicikan ini tapi kenapa harus kepada Hyorin sedangkan Hyemi
mampu memiliki hal yang lebih bernilai tinggi di bandingkan dengan keluarga
Hyorin selama ini.
Hyorin POV
“menyesal?! Untuk apa aku menyesal, aku
melakukan semua ini karna aku iri denganmu Hyorin.. AKU IRI DENGAN HIDUPMU!!
Hatiku memang keras, tapi hal itu tak membuatmu menyadari kan? Kalau aku ingin
seperti dirimu..” Hyemi memekik cukup keras, hingga membuat seluruh
pengunjung menoleh ke arahnya. Aku tertegun sesaat, merasakan ada yang terluka
di dalam tubuhku semua sarafku seakan berhenti karna ucapannya.
Dia iri kepadaku, tapi kenapa harus
aku?? Sedangkan Hyemi bisa melakukan hal lebih di bandingkan denganku, dia kaya
dan memiliki segalanya dari keluarganya sedangkan aku? Aku adalah anak sebuah
keluarga kecil yang sengaja tinggal menetap di London waktu itu.
“Iri
kepadaku?! Apa yang kau irikan dariku?? Aku tak memiliki apa yang kau miliki,
dan aku tak mempunyai keluarga yang begitu kaya raya sepertimu?? Untuk apa kau
iri padaku?!” tanyaku heran, Hyemi menatapku begitu lekat seakan tatapan itu
bukanlah tatapan Hyemi yang ku kenal ia berbeda bahkan kali ini ia begitu menyeramkan
bagiku.
“kau mampu
mendapatkan apa yang kau inginkan, kau mampu memiliki orang yang kau cintai
sedangkan aku???” ia menghentikan pembicaraannya sesaat lalu mendekatkan
langkahnya ke arahku, “aku tak mampu mendapatkan apa yang kau miliki seperti
mantan kekasihmu ini, itu yang membuatku ingin menghancurkanmu seperti sekarang
ini..” ia tersenyum kecut, lalu menepis pundakku cukup keras hingga aku sedikit
memundurkan langkahku ke belakang.
“Hyemi?!
A..apa maksudmu?!” Donghae yang sedari tadi hanya mendengarkan perdepatan kami
mulai angkat bicara, sesekali menatap tak percaya ke arah gadis barunya
tersebut,
“mianhae Donghae oppa, aku melakukan semua ini karna aku begitu menyukaimu, aku yang
membuat semua cerita palsu tentang Hyorin selingkuh dengan Jung Soo oppa, hatiku terlalu panas saat melihat
kalian bersama.. jadi aku melakukan semua ini..” Hyemi menjelaskan semuanya,
jadi Donghae memutuskanku waktu itu juga karna Hyemi?! Dia sengaja membuat
cerita palsuku berpacaran dengan Jung Soo oppa
disaat aku berpacaran dengannya, Hyemi yang selama ini aku kenal ternyata
mampu membuat cerita palsu tentang sahabatnya sendiri padahal sejak dulu aku
sudah dengan setia menganggapnya sebagai salah satu saudara perempuanku, tapi
ia hanya membalasnya dengan hal seperti ini??!
“Hyorin-ah?? Jadi kau tidak sungguh berpacaran
dengan Jung Soo hyung??” Donghae
mulai melemparkan pertanyaannya padaku, aku menatapnya sekilas lalu mengalihkan
pandanganku lagi ke arah lain “itu bukan urusanmu lagi?! jadi tak perlu di
bahas..” balasku dingin
“sudahlah oppa, kau tidak perlu berurusan lagi
dengan gadis keras kepala seperti dia lebih baik kita lanjutkan kencan kita
saja yang sempat tertunda karna gadis yang tak tau malu sepertinya..” lagi-lagi
Hyemi terus menguji kesabaranku, namun karna ini di tempat umum aku tidak mampu
memukul gadis menyebalkan ini begitu saja, aku biarkan saja dia mengatakan aku
apa asalkan itu mampu membuatnya puas atas penderitaan yang telah ia buat
kepadaku.
Hyemi menarik lembut lengan kekar Donghae pergi dari
hadapanku, entah apa yang saat ini Donghae pikirkan tentangku aku juga tak
mengerti ataukah hatinya ikut membeku seperti Hyemi dengan begitu ia juga akan
meninggalkanku untuk selamanya.
Hyorin POV END
Hyorin terus berlari meninggalkan tempat itu, hatinya semain
hancur membayangkan semua mimpi buruk ini seakan terus menghantui kehidupannya
bukan ini yang ia harapkan ketika datang ke Seoul dulu melainkan ia ingin hidup
bersama dengan Donghae tanpa ada pengganggu di antara mereka.
******
AT Han River, SEOUL
“AKU
MEMBENCIMU LEE DONGHAEE!!!” Hyorin memekik begitu kerasnya, hatinya begitu
sakit dengan semua ini bahkan saat Hyorin seperti ini pun tak ada yang
bersamanya walaupun sekedar menghiburnya. Bulir-bulir air mata sudah menghiasi
wajah cantiknya tak perduli lagi apa yang akan di katakana orang yang
melewatinya saat itu yang pasti bagi Hyorin ia hanya ingin hidup sendirian
tanpa ada seseorang bersamanya.
“mianhae,
jeongmal mianhae..” Hyorin sedikit terkejut ketika merasakan suara yang ada
di arah belakangnya, ia menoleh sekilas berharap itu hanya halusinasinya saja
mendengar jelas suara lembut dari namja itu.
“kau?! Sedang apa kau disini, kenapa
tidak bersama Hyemi? Jangan ganggu aku..” balas Hyorin cuek, namja itu lekas menempatkan diri
disampingnya lalu meraih pergelangan gadis cantik itu tepat ke dadanya.
“mianhae
Hyorin-ah.. aku memang terlalu bodoh untuk mempercayai orang lain dari pada
dirimu, tapi di sini hanya ingin kau yang menempatinya bukan gadis lain atau
siapapun itu kumohon kembalilah padaku..” ujarnya lembut sesekali terus
memperdalam genggaman Donghae tepat di dada bidangnya.
Hyorin segera melepas genggaman namja itu, “aku tidak bisa Donghae-ssi, Hyemi begitu mencintaimu sedangkan
aku? Aku tidak bisa membuatmu bahagia selama ini, bahagiakanlah Hyemi dia lebih
pantas untukmu, tapi dimana gadis itu berada sekarang??..”
“entahlah! tapi kau juga harus mengerti Hyorin-ah! Kau adalah duniaku selama ini, jadi
kau tidak perlu membuatku bahagia karna aku sudah sangat bahagia ketika
bersamamu..” Donghae menatap dalam tatapan Hyorin, ia mendekatkan kepalanya
dengan Hyorin dan CHUPP~
Menempelkan
bibirnya sekilas dengan bibir cherry Hyorin begitu lembut, sedangkan gadis itu
hanya bisa memejamkan kedua matanya ia mengerti apa yang saat ini namja itu rasakan terhadapnya tapi ini
masih begitu menyakitkan untuknya.
“kenapa kau diam?? Apa kau
menikmatinya eohh..”
“YAKK! Pabboya.. kenapa aku baru sadar, kau mencuri ciuman pertamaku
Donghae-ssi!! Menyebalkan sekali..”
Hyorin mengembangkan wajah kesalnya, lalu berniat untuk meninggalkan namja itu sendirian namun dengan sigap
Donghae menarik lengannya hingga kini tubuh Hyorin terjatuh tepat di bawah tubuh
tegap Donghae.
“kalau seperti ini apa kau masih ingin
melarikan diri??” ujar Donghae dengan evil
smirk-nya, Hyorin hanya menatapnya geram ia terus mencari akal agar namja itu segera bangkit dari tubuhnya.
“Donghae-ssi!Pabboya, lepaskan aku..”
“anniyo!
Sebelum kau kembali menyebutku oppa, karna
aku tidak suka mendengar kau menyebutku dengan panggilan itu Ny. Lee..”
“MWO??
Ny. Lee! Aku tidak mau memanggilmu seperti itu lagi, aku sangat membencimu..”
tolak Hyorin sesekali membuang tatapannya dari Donghae. “membenciku?? Kau
membenciku?? Apa aku belum membuatmu percaya kalau aku begitu mencintaimu eoh?..”
“belum sama sekali! Buktinya kau mudah
begitu saja termakan omongan Hyemi, dan jujur saja aku memang sedikit menyukai
Jung Soo oppa..” gumam Hyorin sedikit
terkekeh, ia melirik sekilas namja yang
tengah menatapnya sinis pertanda ia sangat tak menyukai ucapannya itu. “kau
tidak boleh menyukai namja lain
selain aku! Kau hanya miliku sekarang dan selamanya..! ayo kita menikah..”
bujuknya dengan mencengkram kuat pundak Hyorin, sedangkan gadis itu hanya mampu
membelalakan kedua mata indahnya.
“me..menikah??” ujar Hyorin terbata,
namun namja itu malah melumat kecil
bibir cherry Hyorin lembut serta mengunci tubuh gadis itu kepelukannya. Hangat!
Ya itulah yang kini di rasakan gadis blasteran
London dan Korea itu, kebahagiaan yang ia impikan belum hancur seperti ia
bayangkan sejak kemarinini akan terus
berlanjut hingga waktu yang kembali menghentikan cinta mereka.
‘aku takkan melepaskanmu Hyorin, sampai
kapanpun meski nyawa yang akan memisahkan kita, kau adalah milikku sekarang dan
selamanya di hidupku.. jeongmal saranghae..’-
Lee Donghae
…STORY
THE END…
Gimana
permisahh?? Menarikkah FF saya, menurut saya FF ini kurang dpet felt-nya, saya harap raders suka dengan
FF ini sebelum saya membuat FF-FF baru..
mohon penilaian-nya Readers, kalau tidak… #LirikDdangkko..maaf kalau ada kata-kata yang kurang
menarik dari FF saya.. Jeongmal
kamsahamnida buat READERSDEULL
Tittle : Married with me?? Author : Elisa_Lee Twitter : @ElisabetSeptian Facebook : http://www.facebook.com/elisabeth.sept...
About
Perkenalkan namaku Elisabet, sebenarnya tujuan bikin blog ini untuk tempat sharing dan membagikan sedikit informasi yang mungkin bisa membantu kalian para pembaca. Happy reading!