Pages

FanFiction (Oneshoot) Married With Me??

Minggu, 21 Juli 2013


Tittle :  Married with me??
Author : Elisa_Lee
Twitter : @ElisabetSeptian
Facebook : http://www.facebook.com/elisabeth.septiani1?ref=tn_tnmn
Cast :
-          Lee Donghae
-           Park Hyorin
-          Park Hyemi
-          Park Jung Soo (comeo)
Genre : sad, Romance(?), AU
Rating : PG+15
Length : Oneshoot

 Annyeong~ ini adalah FF pertama saya.. yang saya buat berdasarkan khayalan-khayalan saya yang terlalu tinggi tentang Lee Donghae.. namanya masih Author baru jadi masih banyak kesalahan dalam membuat ceritanya kurang menarik..
Don’t Copy or Don’t paste, this FF and all cast is my Mine… #LirikDonghaeOppa ^-^
Cerita ini hanya khayalan Author saja, jika ada kesamaan tokoh, alur, ataupun lainnya Author tidak mengetahui apapun, karna ini adalah ide saya sendiri..
HAPPY READING don’t forget RCL! No RCL Ddangko melayang XD..


~…Story is Begin…~
Senja tengah mengarak jingga, sekumpulan merpati masih enggan mengepakkan sayapnya pergi dari peraduan kelam seakan mereka tengah merasakan ada keberadaban lain bersamanya. Tak jauh dari kumpulan merpati di taman kota itu tampaklah seorang gadis masih termangu mananti seseorang yang entah kapan menghampirinya, meski hari sudah semakin dingin membelai kulit putihnya.
“kenapa dia lama sekali..” gadis itu mulai angkat bicara, sesekali terus memperhatikan suasana kota yang sudah cukup lengah ketika menjelang malam.
Waktu sudah menunjukan pukul delapan malam tapi seseorang yang tengah di nantikan gadis itu masih belum menampakkan sosoknya, gadis berkawakan tinggi itu mulai sedikit menggigil karna dinginnya malam yang mencekat serta suasana taman yang memang sudah begitu sepi, ia berfikir untuk meninggalkan taman itu dari pada harus mati kedinginan disana
“Hyorin-ah!” pekik seorang namja tegap yang tengah berlari kecil ke arah gadis yang bernama Hyorin itu. “kenapa lama sekali?? Aku hampir mati kedinginan disini?” protes gadis itu geram.
mianhae, tadi aku ada urusan bersama hyung-ku..”
“baiklah, lalu ada apa kau menyuruhku untuk menunggu di sini? Kau tau, sejak tadi aku seperti orang bodoh menunggumu di sini..” sambung Hyorin masih dengan raut kesal di wajah cantiknya, tiba-tiba namja itu menatapnya mendadak sayu seperti ada yang ia sembunyikan dari kekasihnya itu.
“aku ingin kita mengakhiri hubungan kita selama ini Hyorin…” katanya pelan, Hyorin hanya mampu membelalakkan kedua bola matanya ia sungguh tak percaya jika hanya ucapan itu yang akan ia dengar setelah berjam-jam ia menunggu bagaikan gadis bodoh hanya untuk merasakan kata yang begitu pahit di pikirannya dari kekasihnya itu.
ji..jinjja? kau tidak sedang bercanda kan Donghae oppa??” Tanya Hyorin ragu, namun ia masih kuat untuk menahan air matanya yang mungkin setiap waktu akan terjun bebas begitu mendengar penjelasan Donghae selanjutnya.
mi..mianhae Hyorin-ah, aku tau ini bodoh! Tapi aku sudah memikirkan semua ini baik-baik, kita selesaikan saja hubungan kita..” Donghae menatap sendu yeoja yang sudah sah menjadi mantan kekasihnya itu begitu lekat. Seakan ingin menyalurkan apa yang tengah namja itu pikirkan kepada Hyorin.

Sedangkan Hyorin masih enggan untuk menatap namja tampan itu, ia sedikit terisak entah kenapa ia menangis padahal ia sudah menahan semua air matanya untuk tidak terjatuh tapi percuma Hyorin adalah seorang wanita yang berhati lembut ia takkan rela melepas begitu saja namja yang sudah menjadi sebagian hidupnya tanpa alasan yang jelas dari bibir namja itu.
“aku menunggumu hampir berjam-jam di sini dan hampir mati kedinginan hanya untuk melihatmu, tapi yang kudapat setelah melihatmu hanya ini?? Keputusan yang kau lontarkan kepadaku dengan begitu singkat?! Apa kau tidak berfikir hanya orang bodoh yang akan menunggu seseorang di bawah salju turun dengan lebatnya sedangkan kau?! Aku begitu kecewa padamu oppa, jika kau ingin kita putus baiklah aku menerima keputusanmu itu..” Hyorin kembali terisak, kali ini bukan hanya isakkan sedih melainkan perasaan kecewa dan amarah yang ingin ia hempaskan begitu saja terbawa angin malam.
Hyorin mulai angkat kaki dari hadapan mantan kekasihnya itu, ia tidak memperdulikan lagi apa yang akan diucapkan oleh namja itu kepadanya, hatinya sudah begitu sakit untuk terus mendengar semua penjelasan dari bibir manisnya itu.
“Hyorin-ah! Kumohon dengarkan penjelasanku dulu…” pekik Donghae yang ingin mencegah langkah Hyorin, namun apa daya Hyorin sudah terlalu membencinya kali ini.

***********
Semenjak kejadian itu, Hyorin berfikir untuk membuang jauh semua kenangan kelamnya bersama Donghae semua harapan yang sudah ia bayangkan sejak lama telah hancur begitu saja hanya karna keputusan singkat yang di lontarkan begitu saja oleh Donghae. Hyorin enggan mengumbar semua masa indahnya dulu seakan namja itu menganggap Hyorin hanya sebagai penghibur sejenaknya lalu di lepaskan begitu saja tanpa alasan yang mampu membuatnya percaya karna apa ia melepaskan Hyorin dengan semaunya tanpa memperhatikan ada yang terluka di saat yang sama.
Jika aku bukanlah kebahagianmu? Kenapa kau mengatakan kau menyukaiku, dengan akhrinya kau meninggalkanku begitu saja…
“Hyorin-ah? Hari ini kau ada acara??”
“tidak ada! Memangnya ada apa Hyemi-ah?! Aku tidak ingin keluar rumah saat ini..” sahut Hyorin sedikit cuek, tampak jelas kedua matanya masih membengkak karna semalam ia terus menangisi namja bodoh itu.
“Hyorin-ah kau itu kenapa? Sejak semalam kau selalu menolak ajakkanku, apa semua itu karna Donghae oppa yang memutuskanmu?? Ayolah jangan seperti itu terus..” Hyemi terus membujuk sahabat semasa kecilnya itu begitu lembut, karna ia sudah mengerti bagaimana sifat Hyorin jika sedang patah hati seperti ini.
“kau jangan membujukku seperti anak kecil begitu, aku tidak suka melihat tampang sok imutmu yang membuatku ingin ke toilet..” ejek Hyorin pada yeoja yang malah menatapnya begitu kesal.
“iishh! Paboyaa Hyorin-ah jangan seperti ini terus, apa susahnya melupakan namja yang sudah memutuskanmu itu??”
“kau pikir itu mudah? Aku mencintainya untuk waktu yang begitu lama, sedangkan dia? Dia mengakhiri semuanya dengan begitu cepat apa sanggup aku langsung melupakannya? Sudahlah jangan menggangguku..” Hyorin beranjak pergi ke dalam kamarnya, dengan meninggalkan begitu saja gadis berparas tak kala cantiknya dengan Hyorin.
mianhae Hyorin-ah jika aku telah membuat harapanmu hancur dengan Donghae oppa..” gumam Hyemi seraya menatap nanar raga Hyorin yang telah menghilang di balik pintu kamarnya.

**********
Beberapa Bulan Kemudian…
Sifat Hyemi tampak semakin berubah semenjak ia menceritakan jika ia telah memiliki seorang kekasih yang begitu mencintainya kepada Hyorin, dan hal itu juga semakin membuat Hyorin bahagia karna sahabat semasa kecilnya itu pasti tidak akan merebut apa yang ia miliki lagi nantinya. Hyorin pernah berencana untuk membenci Hyemi lalu meninggalkannya begitu saja bersama kedua orangtuanya di London namun sikap Hyemi yang selalu kekanak-kanakan mampu meluluhkan perasaan kedua orangtua Hyorin untuk menyuruhnya ikut ke Seoul dan tinggal bersama disana.
Hyemi adalah gadis kecil yang sempat diangkat sebagai anak oleh kedua orangtua Hyorin, karna Hyemi merupakan anak dari almarhum teman ayah Hyorin dulu jadi ia mengangkatnya sebagai putrinya.  Namun semakin lama Hyemi malah ingin menyingkirkan Hyorin dari hidup keluarganya dan Hyemi ingin merampas semua kebahagian yang dimiliki Hyorin meski begitu Hyorin masih tetap bersabar menangani semua kelicikkan Hyemi hingga sekarang ini.
“hmm, kenalkan aku pada kekasihmu itu Hyemi-ah?” ujar Hyorin antusias, sedangkan Hyemi hanya membalasnya dengan tatapan bingung dan panic untuk menjawab pertanyaan Hyorin
“aaa~ i..itu masih rahasiaku, nanti kau juga tau kok!” dustanya, Hyorin hanya mengernyitkan alisnya sekilas sesekali menatap aneh sahabatnya itu. “ayolah! Beri tau aku..” bujuk Hyorin dengan memperagakan bagaimana gaya Hyemi saat membujuknya ketika sedih.
“itu gaya bujukkanku kau tidak boleh mencurinya dariku! Hmm, kalau rahasia ya rahasia Hyorin-ah!
“baiklah kalau gitu! Aku tidak memaksamu kok untuk menceritakannya..” Hyorin tampak kesal dengan sifat keras kepala Hyemi yang tak ingin hilang dari hidupnya itu, bahkan dia terlalu egois untuk memberitahu hal pribadinya pada sahabatnya, sedangkan jika ia ingin mengetahui rahasia Hyorin ia akan terus mendesaknya hingga ia mau mengatakannya dengan jujur.

**********
At Nami Island, Seoul (Musim Semi)
Hyorin melangkahkan kakinya berat, menyusuri setiap letak tempat yang ada di tempat terindah di kota Seoul ini. Matanya masih terus menangkap bayangan semua orang yang sedang berkunjung ke tempat yang sama lebih tepatnya para pasangan yang sedang jatuh cinta. Lagi-lagi memorinya kembali berputar ketika Donghae mengajaknya berkencang bersama di tempat ini saat musim semi tahun lalu, ucapan manis miliknya dulu mampu menghipnotis setiap gadis yang akan mendengarnya tak terkecuali Hyorin.
Musim semi kembali datang di tahun ini, itu berarti jika Hyorin masih menjadi kekasih Donghae hubungan cinta mereka sudah terjalin selama lima tahun, jalinan cinta yang begitu lama sekali bukan?! Namun bayang-bayang hubungan yang terjalin sangat lama kandas begitu saja tanpa alasan yang masih membuat Hyorin gelisah untuk mengetahuinya.
“mereka romantis sekali..” gumam Hyorin seraya menempatkan dirinya tepat di bangku kayu di bawah pohon cherry blossom yang berguguran bebas, lalu mengedarkan pandangannya kembali ke arah semua pengunjung yang ada di sana.
Tiba-tiba tatapannya terhenti begitu saja saat menatap kedua sejoli tengah bermesraan begitu dekatnya tanpa memperhatikan ada yang mengenali mereka di sana. “Hyemi? Donghae oppa? Ke..kenapa mereka disini?” Hyorin mulai kelagapan saat mengetahui jika ternyata namja yang sering di ceritakan Hyemi sahabatnya adalah Donghae yang merupakan mantan kekasihnya dulu. Jadi ini yang namja itu maksud sebagai alasan memutuskan jalinan cinta mereka dulu.
Hyemi sudah merebut kebahagiaannya lagi darinya, kali ini bukanlah barang pribadinya melainkan sebagian dari hidupnya Hyorin sungguh tak percaya jika Hyemi akan sepicik ini pada sahabatnya sendiri, padahal ia sudah menadapatkan apa yang Hyemi inginkan sejak ia kecil dari Hyorin namun kenapa Hyemi masih belum puas dengan semua sifat kekanak-kanakannya itu.
Dengan amarah yang sudah di ambang pintu, akhirnya Hyorin mulai mendekati kedua sejoli yang tengah bermesraan itu. kali ini mereka sudah kelewatan, perasaan Hyorin tidak ingin dipermainkan lagi oleh kemunafikan sahabat kecilnya itu, air matanya Hyorin sudah mengalir jelas dipipi merah mudanya ia tak menduga jika hidupnya akan seperti ini, dihianati dan dilukai oleh cinta dan sahabatnya sendiri.
“betapa romantisnya kalian, disaat orang lain tengah terluka memikirkan cinta yang tengah mendustainya selama ini, dihianati oleh sahabat masa kecilnya begitu saja, miris sekali hidup menjadi gadis sepertiku… terluka di atas kebahagiaan cinta dan sahabat  seperti kalian..” Hyorin sedikit mengejutkan kedua sejoli itu, sedangkan mereka hanya menatap tak percaya akan kehadiran Hyorin yang begitu tiba-tiba di hadapan mereka, sesekali menyeka tetesan air mata di pelupuk mata indahnya
“Hyo..Hyorin-ah! Kau sedang apa disini??” Tanya Hyemi panik, Hyorin hanya tersenyum kecut ke arah gadis itu. “Hyorin-ah! Aku bisa menjelaskan semua ini..” sambung Donghae yang tak kala paniknya dari Hyemi namun lagi-lagi hanya dibalas senyuman kecut dari gadis berpostur tinggi itu.
“kebetulan aku sedang berjalan-jalan di tempat ini, dan aku tidak perlu penjelasan dari kalian karna aku sudah mengerti semua drama konyol yang kalian perankan di belakangku, aku sudah curiga atas semua ini Hyemi! Kau, ternyata ini namja yang begitu mencintaimu?? Tampan sekali dia?? Tapi aku rasa laki-laki ini tidak pantas untuk menjadi milik gadis munafik sepertimu Hyemi..” Hyorin meninggikan suaranya, masih dengan nada meremehkan pasangan tersebut jika dari awal Hyorin sudah mengetahui permainan konyol sahabatnya ini pasti Hyorin akan memutuskan untuk meninggalkan saja kota ini beserta sahabat memalukannya itu.
“munafik kau bilang?? Seharusnya aku yang mengucapkannya padamu!” sahut Hyemi tak kalah sengitnya, sedangkan Donghae hanya menatap panic bercampur heran dengan kedua gadis di hadapannya itu.
Hyorin melemparkan senyum pahitnya ke arah gadis manis di hadapannya itu, “untukku? Apa kau tidak punya hati Hyemi ataukah hatimu sudah hilang di makan kebohonganmu selama ini?? Seharusnya kau menyesal karna telah mengkhianati sahabatmu sendiri tapi aku baru sadar ternyata hatimu bagaikan batu..”
“menyesal?! Untuk apa aku menyesal, aku melakukan semua ini karna aku iri denganmu Hyorin.. AKU IRI DENGAN HIDUPMU!! Hatiku memang keras, tapi hal itu tak membuatmu menyadari kan? Kalau aku ingin seperti dirimu..” Hyemi memekik cukup keras, hingga membuat seluruh pengunjung menoleh ke arahnya, Hyorin hanya tertegun sesaat mendengar ucapan Hyemi yang sangat menyayat perasaan kecilnya, dia hanya iri dengan Hyorin jadi karna itulah dia melakukan semua kelicikan ini tapi kenapa harus kepada Hyorin sedangkan Hyemi mampu memiliki hal yang lebih bernilai tinggi di bandingkan dengan keluarga Hyorin selama ini.

Hyorin POV

menyesal?! Untuk apa aku menyesal, aku melakukan semua ini karna aku iri denganmu Hyorin.. AKU IRI DENGAN HIDUPMU!! Hatiku memang keras, tapi hal itu tak membuatmu menyadari kan? Kalau aku ingin seperti dirimu..” Hyemi memekik cukup keras, hingga membuat seluruh pengunjung menoleh ke arahnya. Aku tertegun sesaat, merasakan ada yang terluka di dalam tubuhku semua sarafku seakan berhenti karna ucapannya.
Dia iri kepadaku, tapi kenapa harus aku?? Sedangkan Hyemi bisa melakukan hal lebih di bandingkan denganku, dia kaya dan memiliki segalanya dari keluarganya sedangkan aku? Aku adalah anak sebuah keluarga kecil yang sengaja tinggal menetap di London waktu itu.
“Iri kepadaku?! Apa yang kau irikan dariku?? Aku tak memiliki apa yang kau miliki, dan aku tak mempunyai keluarga yang begitu kaya raya sepertimu?? Untuk apa kau iri padaku?!” tanyaku heran, Hyemi menatapku begitu lekat seakan tatapan itu bukanlah tatapan Hyemi yang ku kenal ia berbeda bahkan kali ini ia begitu menyeramkan bagiku.
“kau mampu mendapatkan apa yang kau inginkan, kau mampu memiliki orang yang kau cintai sedangkan aku???” ia menghentikan pembicaraannya sesaat lalu mendekatkan langkahnya ke arahku, “aku tak mampu mendapatkan apa yang kau miliki seperti mantan kekasihmu ini, itu yang membuatku ingin menghancurkanmu seperti sekarang ini..” ia tersenyum kecut, lalu menepis pundakku cukup keras hingga aku sedikit memundurkan langkahku ke belakang.
“Hyemi?! A..apa maksudmu?!” Donghae yang sedari tadi hanya mendengarkan perdepatan kami mulai angkat bicara, sesekali menatap tak percaya ke arah gadis barunya tersebut,
mianhae Donghae oppa, aku melakukan semua ini karna aku begitu menyukaimu, aku yang membuat semua cerita palsu tentang Hyorin selingkuh dengan Jung Soo oppa, hatiku terlalu panas saat melihat kalian bersama.. jadi aku melakukan semua ini..” Hyemi menjelaskan semuanya, jadi Donghae memutuskanku waktu itu juga karna Hyemi?! Dia sengaja membuat cerita palsuku berpacaran dengan Jung Soo oppa disaat aku berpacaran dengannya, Hyemi yang selama ini aku kenal ternyata mampu membuat cerita palsu tentang sahabatnya sendiri padahal sejak dulu aku sudah dengan setia menganggapnya sebagai salah satu saudara perempuanku, tapi ia hanya membalasnya dengan hal seperti ini??!
“Hyorin-ah?? Jadi kau tidak sungguh berpacaran dengan Jung Soo hyung??” Donghae mulai melemparkan pertanyaannya padaku, aku menatapnya sekilas lalu mengalihkan pandanganku lagi ke arah lain “itu bukan urusanmu lagi?! jadi tak perlu di bahas..” balasku dingin
“sudahlah oppa, kau tidak perlu berurusan lagi dengan gadis keras kepala seperti dia lebih baik kita lanjutkan kencan kita saja yang sempat tertunda karna gadis yang tak tau malu sepertinya..” lagi-lagi Hyemi terus menguji kesabaranku, namun karna ini di tempat umum aku tidak mampu memukul gadis menyebalkan ini begitu saja, aku biarkan saja dia mengatakan aku apa asalkan itu mampu membuatnya puas atas penderitaan yang telah ia buat kepadaku.
Hyemi menarik lembut lengan kekar Donghae pergi dari hadapanku, entah apa yang saat ini Donghae pikirkan tentangku aku juga tak mengerti ataukah hatinya ikut membeku seperti Hyemi dengan begitu ia juga akan meninggalkanku untuk selamanya.

Hyorin POV END

Hyorin terus berlari meninggalkan tempat itu, hatinya semain hancur membayangkan semua mimpi buruk ini seakan terus menghantui kehidupannya bukan ini yang ia harapkan ketika datang ke Seoul dulu melainkan ia ingin hidup bersama dengan Donghae tanpa ada pengganggu di antara mereka.

******
AT Han River, SEOUL
“AKU MEMBENCIMU LEE DONGHAEE!!!” Hyorin memekik begitu kerasnya, hatinya begitu sakit dengan semua ini bahkan saat Hyorin seperti ini pun tak ada yang bersamanya walaupun sekedar menghiburnya. Bulir-bulir air mata sudah menghiasi wajah cantiknya tak perduli lagi apa yang akan di katakana orang yang melewatinya saat itu yang pasti bagi Hyorin ia hanya ingin hidup sendirian tanpa ada seseorang bersamanya.
mianhae, jeongmal mianhae..” Hyorin sedikit terkejut ketika merasakan suara yang ada di arah belakangnya, ia menoleh sekilas berharap itu hanya halusinasinya saja mendengar jelas suara lembut dari namja itu.
“kau?! Sedang apa kau disini, kenapa tidak bersama Hyemi? Jangan ganggu aku..” balas Hyorin cuek, namja itu lekas menempatkan diri disampingnya lalu meraih pergelangan gadis cantik itu tepat ke dadanya.
mianhae Hyorin-ah.. aku memang terlalu bodoh untuk mempercayai orang lain dari pada dirimu, tapi di sini hanya ingin kau yang menempatinya bukan gadis lain atau siapapun itu kumohon kembalilah padaku..” ujarnya lembut sesekali terus memperdalam genggaman Donghae tepat di dada bidangnya.
Hyorin segera melepas genggaman namja itu, “aku tidak bisa Donghae-ssi, Hyemi begitu mencintaimu sedangkan aku? Aku tidak bisa membuatmu bahagia selama ini, bahagiakanlah Hyemi dia lebih pantas untukmu, tapi dimana gadis itu berada sekarang??..”
“entahlah! tapi kau juga harus mengerti Hyorin-ah! Kau adalah duniaku selama ini, jadi kau tidak perlu membuatku bahagia karna aku sudah sangat bahagia ketika bersamamu..” Donghae menatap dalam tatapan Hyorin, ia mendekatkan kepalanya dengan Hyorin dan CHUPP~
Menempelkan bibirnya sekilas dengan bibir cherry Hyorin begitu lembut, sedangkan gadis itu hanya bisa memejamkan kedua matanya ia mengerti apa yang saat ini namja itu rasakan terhadapnya tapi ini masih begitu menyakitkan untuknya.
“kenapa kau diam?? Apa kau menikmatinya eohh..
“YAKK! Pabboya.. kenapa aku baru sadar, kau mencuri ciuman pertamaku Donghae-ssi!! Menyebalkan sekali..” Hyorin mengembangkan wajah kesalnya, lalu berniat untuk meninggalkan namja itu sendirian namun dengan sigap Donghae menarik lengannya hingga kini tubuh Hyorin terjatuh tepat di bawah tubuh tegap Donghae.
“kalau seperti ini apa kau masih ingin melarikan diri??” ujar Donghae dengan evil smirk-nya, Hyorin hanya menatapnya geram ia terus mencari akal agar namja itu segera bangkit dari tubuhnya. “Donghae-ssi! Pabboya, lepaskan aku..”
anniyo! Sebelum kau kembali menyebutku oppa, karna aku tidak suka mendengar kau menyebutku dengan panggilan itu Ny. Lee..”
MWO?? Ny. Lee! Aku tidak mau memanggilmu seperti itu lagi, aku sangat membencimu..” tolak Hyorin sesekali membuang tatapannya dari Donghae. “membenciku?? Kau membenciku?? Apa aku belum membuatmu percaya kalau aku begitu mencintaimu eoh?..”
“belum sama sekali! Buktinya kau mudah begitu saja termakan omongan Hyemi, dan jujur saja aku memang sedikit menyukai Jung Soo oppa..” gumam Hyorin sedikit terkekeh, ia melirik sekilas namja yang tengah menatapnya sinis pertanda ia sangat tak menyukai ucapannya itu. “kau tidak boleh menyukai namja lain selain aku! Kau hanya miliku sekarang dan selamanya..! ayo kita menikah..” bujuknya dengan mencengkram kuat pundak Hyorin, sedangkan gadis itu hanya mampu membelalakan kedua mata indahnya.
“me..menikah??” ujar Hyorin terbata, namun namja itu malah melumat kecil bibir cherry Hyorin lembut serta mengunci tubuh gadis itu kepelukannya. Hangat! Ya itulah yang kini di rasakan gadis blasteran London dan Korea itu, kebahagiaan yang ia impikan belum hancur seperti ia bayangkan sejak kemarin  ini akan terus berlanjut hingga waktu yang kembali menghentikan cinta mereka.
‘aku takkan melepaskanmu Hyorin, sampai kapanpun meski nyawa yang akan memisahkan kita, kau adalah milikku sekarang dan selamanya di hidupku.. jeongmal saranghae..’- Lee Donghae 

…STORY THE END…
            Gimana permisahh?? Menarikkah FF saya, menurut saya FF ini kurang dpet felt-nya, saya harap raders suka dengan FF ini sebelum saya membuat FF-FF baru..
mohon penilaian-nya Readers, kalau tidak… #LirikDdangkko.. maaf kalau ada kata-kata yang kurang menarik dari FF saya.. Jeongmal kamsahamnida buat READERSDEULL

2 komentar:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS